EnergiProperti

Menteri PKP Apresiasi Kiprah BTN Salurkan KPR untuk Pekerja Informal

×

Menteri PKP Apresiasi Kiprah BTN Salurkan KPR untuk Pekerja Informal

Sebarkan artikel ini

EKONOMIAKTUAL.COM, JAKARTA: Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengapresiasi kinerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dalam 46 hari pemerintahan Prabowo telah berhasil mendorong penyaluran hampir 30 ribu unit rumah melalui PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Menteri PKP, Maruarar Sirait, mengaku kagum melihat kinerja BTN sebagai BUMN spesialis pembiayaan perumahan, yang berhasil menyalurkan hampir 30.000 unit rumah sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan.

“Akan saya sampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo bahwa kinerja Kementerian BUMN sangat bagus, karena bisa mendorong BTN dalam programnya. Saya doakan kita semua kompak bekerja sama untuk memberikan perumahan bagi rakyat Indonesia,” ujar Maruarar baru-baru ini.

Maruarar juga mengapresiasi inovasi BTN yang mampu menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tidak hanya bagi masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi juga untuk pekerja informal.

“Saya apresiasi BTN yang bisa memberikan KPR, contohnya pemilik warung bakso bisa mendapatkan KPR meski tidak memiliki slip gaji. Ada juga pemilik warung sayur yang bisa mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar Maruarar.

Maruarar memuji BTN atas pencapaiannya sebagai bank penyalur KPR sejak 1976 dan kontribusinya di sektor perumahan nasional. “BTN memiliki pangsa pasar KPR, terutama bagi masyarakat kecil di Indonesia, sebanyak 40%. Saya berharap tahun depan bisa mencapai 60%, setidaknya 50%, karena harus ada progres,” kata Maruarar.

Selain itu, Maruarar menyoroti kontribusi BTN dalam memberikan akses KPR kepada sektor informal, yang saat ini proporsinya hampir 10% dari total penyaluran KPR BTN. “Ada harapan bagi masyarakat, seperti pedagang bakso, pedagang sayur, dan pegawai minimarket yang bisa mendapatkan rumah berkat peran BTN,” jelasnya.

Maruarar juga mengapresiasi peran BTN dalam memberikan akses KPR kepada kaum milenial dan Gen Z. “Ini langkah baru di mana negara hadir untuk anak muda dan kelompok informal, sehingga mereka bisa memiliki rumah di usia sekitar 30 tahun,” tambahnya.

Lebih lanjut, Maruarar memuji edukasi yang dilakukan BTN kepada para pengembang dari berbagai asosiasi seperti Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra). “Kami berharap para pengembang semakin sukses dan usahanya semakin maju,” ujarnya.

Selain itu, Maruarar mengapresiasi pendampingan BTN bagi anak muda di daerah untuk menjadi pengusaha perumahan. “Di Serang, ada pengembang muda bernama Wawan, yang mampu membangun ribuan rumah dalam setahun. Ini merupakan langkah positif untuk pemerataan ekonomi di daerah,” pungkas Maruarar. (ea3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *