EKONOMIAKTUAL.COM, JAKARTA: Produk minuman herbal kesehatan Kiranti fokus menggunakan teknologi modern untuk menjaga higienisitas dan keamanan produknya. Saat ini produk Kiranti juga telah mendapatkan sertifikasi CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik dan Benar) dari Menteri Kesehatan pada tahun 2005.
Selain itu, Kiranti juga merupakan satu-satunya minuman datang bulan yang mendapatkan sertifikasi Obat Herbal Terstandar (OHT) atas pembuktian keamanan dan khasiatnya melalui uji pra klinis dan bahan bakunya yang telah distandarisasi.
“Dalam produksi Kiranti kami fokus menggunakan 100 persen bahan-bahan pilihan seperti kunyit, jahe, kencur, dan asam jawa yang diproses secara higienis dan modern, Kiranti menjadi produk yang aman dan efektif mengatasi masalah kewanitaan,” kata Donny, CEO PT Cayadewi Sehat Indonesia Abadi, produsen Kiranti di sela kegiatan kunjungan pabrik produksi Kiranti di Surabaya, Jumat (19/4/2024).
Kiranti sendiri yang sudah hadir selama tiga dekade di Indonesia, terus menunjukkan eksistensinya sebagai produk karya anak bangsa yang mengangkat ramuan tradisional.
Donny menambahkan, Kiranti juga bekerjasama dengan para petani lokal di Jawa Timur, seperti petani dari Probolinggo dan Ponorogo dalam hal penyediaan bahan baku.
Bertepatan dengan usianya yang ke-30, Kirantipun memperkenalkan Brand Ambassador sekaligus meluncurkan kampanye terbarunya yang bertajuk ‘Wariskan Kekuatan’ yang melibatkan penyanyi wanita top Indonesia Nola personel grup vocal Be3 dan keluarganya yakni sang Ibunda Durmutiara Naim dan kedua putri Naura Ayu dan Neona Ayu.
“Tema ini kami angkat sebagai kilas balik sejarah Kiranti sebagai produk jamu premium resep keraton yang telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, dari nenek ke ibu, dan dari ibu ke anak,” ujar Albert, Managing Director PT Cayadewi Sehat Abadi Indonesia, OT Group.
Menurut Albert, pihaknya ingin agar tradisi minum jamu tradisional seperti Kiranti dapat terus diwariskan oleh keluarga Indonesia dari generasi ke generasi. Dengan demikian ‘kekuatan’ herbal Indonesia dapat tetap dilestarikan selamanya. ea2