EKONOMIAKTUAL.COM, SURABAYA: Dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar tradisional, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) akan melakukan revitalisasi Pasar Kembang milik Pemerintah Kota Surabaya. Bentuk supportnya yaitu dengan merevitalisasi sekaligus membranding pasar tersebut agar terlihat semakin modern dan tertata rapi. Bertempat di Pasar Kembang Surabaya, kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim R. Arief Wicaksono dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada hari Rabu (11/9).
Arief menjelaskan, pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat yang dapat memberikan dampak multiplier effect sangat luas bagi sektor perekonomian, termasuk Pasar Kembang Surabaya. Seperti yang kita ketahui bersama, Pasar Kembang Surabaya sempat mengalami kebakaran pada tahun 2021. Alhasil, bangunan lantai dua terlalap api. Akibatnya, kondisi sebagian lantai dua Pasar Kembang saat ini sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi karena rusak. Konstruksi bangunannya pun juga ikut terdampak peristiwa kebakaran.
Melihat kondisi tersebut, sudah sepatutnya bankjatim turut mendukung dan membantu revitalisasi sarana serta prasarana Pasar Kembang Surabaya agar semakin diminati oleh warga. Diharapkan setelah adanya revitalisasi pasar dari BJTM ini, Pasar Kembang Surabaya bisa semakin bersih dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. ”Revitalisasi pasar ini bertujuan agar pasar semakin dilirik untuk aktivitas jual beli sehingga bisa berkontribusi lebih besar lagi untuk pertumbuhan ekonomi di kota pahlawan. Tetapi yang perlu diperhatikan juga, dalam melaksanakan revitalisasi pasar harus kreatif untuk menjaring pengunjung yang pada akhirnya bisa membuat pasar punya daya saing,” paparnya.
Menurut Arief, tidak dipungkiri pasar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Sehingga bankjatim berkomitmen akan terus mendukung pengembangan digitalisasi pasar. ”Tujuan kami support digitalisasi di pasar ini untuk memperkuat sistem pembayaran dan juga inklusi keuangan sehingga transaksi dari pedagang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian volume perdagangan akan makin tinggi dan para pedagang diharapkan bisa berkembang ke depannya,” ungkapnya.
Dalam pengembangan ekosistem digitalisasi Pasar Kembang Surabaya, transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli semuanya akan menggunakan QRIS bankjatim. QRIS bisa diakses melalui mobile banking bankjatim JConnect ataupun mobile banking lainnya. Selanjutnya, pembayaran pajak dan retribusi daerah juga bisa langsung dilakukan dengan virtual account bankjatim. Sehingga masyarakat yang berbelanja di pasar tersebut bisa bertransaksi lebih nyaman dan efisien. ”Digitalisasi pasar sangatlah penting karena bisa menawarkan pengalaman baru bagi konsumen yang berbelanja, seperti menjadi lebih praktis dan nyaman. Lalu semua transaksi online yang dilakukan oleh penjual ada historinya, sehingga ada pengarsipan dokumen-dokumen jual beli yang telah dilakukan,” terang Arief.
Selain menyiapkan transaksi digital, bankjatim juga membranding sarana prasarana penunjang Pasar Kembang seperti meja dan kursi pedagang, papan nomor kios, los, nama kios, dan lain sebagainya. ”Kami juga akan gencar mengedukasi para pedagang terkait pembukaan tabungan di bankjatim dan berbagai layanan jasa keuangan yang dimiliki oleh bankjatim. Hal ini sebagai bentuk dukungan perbankan untuk memperluas jangkauan layanan dan sekaligus mendukung perkembangan usaha di pasar tradisional,” papar Arief.
Dengan dilakukannya revitalisasi Pasar Kembang Surabaya ini maka kesan kumuh, panas, bau, dan becek yang biasanya tersematkan bagi pasar tradisional sudah tidak ada lagi. Dari yang sebelumnya kumuh, nantinya akan menjelma jadi pasar yang tertata dan full cashless namun tetap mengedepankan konsep pasar rakyat berupa tawar menawar harga antara pedagang dan pembeli.
Sementara itu, Eri Cahyadi menyambut baik kolaborasi antara bankjatim dengan Pasar Kembang Surabaya dalam memajukan ekosistem pasar di wilayah Surabaya. ”Berbagai fasilitas dan layanan perbankan yang diberikan oleh bankjatim ini nantinya dapat dimanfaatkan para pedagang untuk dukungan pengembangan usaha serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pedagang maupun pembeli di pasar tradisional. Kami juga berharap ke depannya Pasar Kembang bisa menjadi salah satu pasar percontohan yang ada di Surabaya,” tuturnya. (ea1)